14.5 : SPESIFIKASI OP-AMP — DC PARAMETER OFFSET



1. Tujuan [kembali]

a. Untuk memahami spesifikasi OP-AMP

b. Mampu menghitung offset arus dan tegangan 

2. Alat dan Bahan [kembali]

3. Dasar Teori [kembali]

Arus dan tegangan offset

Sementara keluaran op-amp harus 0 V bila masukan adalah 0 V, dalam operasi sebenarnya terdapat beberapa tegangan offset pada keluaran. Misalnya, jika seseorang menghubungkan 0 V ke kedua input op-amp dan kemudian diukur 26 mV (dc) pada output, ini akan mewakili 26 mV tegangan yang tidak diinginkan yang dihasilkan oleh rangkaian dan bukan oleh sinyal input. Karena pengguna dapat menghubungkan rangkaian penguat untuk berbagai penguatan dan operasi polaritas, bagaimanapun, pabrikan menentukan tegangan offset masukan untuk op-amp. Tegangan offset keluaran kemudian ditentukan oleh tegangan offset masukan dan penguatan penguat, yang dihubungkan oleh pengguna. Tegangan offset keluaran dapat ditunjukkan dipengaruhi oleh dua kondisi rangkaian terpisah. Ini adalah: (1) tegangan offset masukan, VIO, dan (2) arus offset karena perbedaan arus yang dihasilkan pada masukan plus (+) dan minus (-).

INPUT OFFSET VOLTAGE, VIO

Lembar spesifikasi pabrikan memberikan nilai VIO untuk op-amp. Untuk menentukan pengaruh tegangan input ini pada output, pertimbangkan koneksi yang ditunjukkan pada Gambar 14.23. Dengan Vo = AVi, kita bisa menulis

Vo = AVi = A(VIO - Vo (R1 / R1+Rf))

Penyelesaian untuk Vo, kita mendapatkan

dari sini, kita bisa menulis

Persamaan (14.16) menunjukkan bagaimana tegangan offset keluaran dihasilkan dari tegangan offset masukan yang ditentukan untuk sambungan penguat khas op-amp.

OUTPUT OFFSET TEGANGAN KARENA INPUT OFFSET ARUS, IIO

Tegangan offset keluaran juga akan dihasilkan karena adanya perbedaan arus bias dc pada kedua masukan. Karena kedua transistor masukan tidak pernah sama persis, masing-masing akan beroperasi pada arus yang sedikit berbeda. Untuk sambungan op-amp tipikal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14.25, tegangan offset keluaran dapat ditentukan sebagai berikut. Mengganti arus bias melalui resistor masukan dengan penurunan tegangan yang berkembang, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14.26, kita dapat menentukan ekspresi tegangan keluaran yang dihasilkan. Dengan menggunakan superposisi, tegangan keluaran karena arus prategangan masukan I IB, dilambangkan dengan V+o, adalah

sedangkan tegangan keluaran karena hanya I-IB, dilambangkan dengan V-o, adalah

untuk tegangan offset keluaran total sebesar

Karena pertimbangan utamanya adalah perbedaan antara arus prategangan masukan daripada setiap nilai, kita mendefinisikan arus offset IIO dengan

Karena resistansi kompensasi RC biasanya kira-kira sama dengan nilai R1, menggunakan RC = R1 dalam Persamaan. (14.17) kita bisa menulis

TOTAL OFFSET DISEBABKAN OLEH VIO DAN IIO

Karena keluaran op-amp mungkin memiliki tegangan offset keluaran karena kedua faktor yang dicakup di atas, tegangan offset keluaran total dapat dinyatakan sebagai

 

Besaran absolut digunakan untuk mengakomodasi fakta bahwa polaritas offset dapat berupa positif atau negatif.

INPUT ARUS BIAS, IIB

Parameter yang terkait dengan IIO dan arus prategangan input terpisah I+IB dan I-IB adalah arus prategangan rata-rata yang didefinisikan sebagai

Satu dapat menentukan arus prategangan masukan terpisah menggunakan nilai yang ditentukan IIO dan IIB. Hal itu dapat ditunjukkan untuk I+IB > I-IB

 

 

EXAMPLE 14.6

Hitung tegangan offset keluaran dari rangkaian pada Gambar 14.24. Spesifikasi op-amp mencantumkan VIO = 1,2 mV

EXAMPLE 14.7

Hitung tegangan offset untuk rangkaian Gambar 14.24 untuk daftar spesifikasi op-amp IIO = 100 nA.

Solusi : Persamaan (14.18):  Vo = IIO Rf = (100 nA)(150 kΩ) = 15 mV 

EXAMPLE 14.8

Hitung tegangan offset total untuk rangkaian Gambar 14.27 untuk op-amp dengan nilai tegangan offset masukan yang ditentukan, VIO=4 mV dan arus offset masukan IIO=150 nA


EXAMPLE 14.9

Hitung arus prategangan masukan pada setiap masukan op-amp yang memiliki nilai IIO 5 nA dan IIB 30 nA yang ditentukan.

PROBLEM

Hitung tegangan offset total untuk rangkaian Gambar 14.57 untuk op-amp dengan nilai tegangan offset masukan yang ditentukan VIO = 6 mV dan arus offset masukan IIO = 120 nA

Solusi :

Persamaan (14.16) :

Vo(offset diakibatkan oleh VIO) = VIO. R1+Rf/R1 = (6mV). 2kΩ + 200kΩ / 2kΩ = 606mV

Persamaan (14.18) :

Vo(offset diakibatkan oleh IIO) = IIO . Rf = (120 nA)(200kΩ) = 24mV

Hasil offset totalnya yaitu,

Persamaan (14.19) :

Vo(offset total)    = Vo(offset diakibakan oleh VIO) + Vo(offset diakibatkan oleh IIO)

                            = 606mV + 24mV

                            630mV 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  BAHAN PRESENTASI UNTUK MATA KULIAH ELEKTRONIKA 2020/2021 Oleh : Muhammad Fahrurrozi 2010952042 Dosen Pengampu : Dr. Darwison, M.T. Referen...